
Baca Juga:
Bayangkan bagaimana korban menerima anaknya yang kuliah di sini tiba-tiba menerima konten-konten yang masuk dalam pornografi dari orang yang waktu itu tidak disangka adalah teman anaknya di kampus," sambung Yulianto. Berdasarkan informasi yang diterima polisi, pelaku JA sudah dua tahun berpacaran dengan korban. Selama berpacaran, mereka sudah beberapa kali berhubungan badan dan sengaja merekam sendiri perbuatan tersebut. Namun pelaku JA geram setelah mengetahui orang tua pacarnya tak merestui hubungan mereka. Tak terima, ia menyebarkan foto dan video yang merekam adegan hubungan badan keduanya ke media sosial Line dan WhatsApp.
Merasa dirugikan, korban melaporkan pelaku ke Polda DIY pada 9 Juli 2019. Menindaklanjuti laporan tersebut, Ditreskrimsus Polda DIY menciduk JA di sekitar kampus UGM, Yogyakarta, pada Senin (15/7) malam. "JA terancam Pasal 45 ayat 1 UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun atau denda Rp 1 miliar. Dan Pasal 29 UU RI No 44 Tahun 2008 dengan ancaman maksimal 12 tahun atau denda paling banyak Rp 6 miliar," tutupnya.